Penebaran Benur Udang Dengan Beda Salinitas Tinggi

Penebaran Benur Udang Dengan Beda Salinitas 5 - 15 ppt




Gambar 1. Kegiatan Penebaran Benur


Kisaran salinitas yang rendah dapat menurunkan oksigen terlarut dalam air, selain itu dapat menyebabkan tipisnya kulit udang. Sedangkan kisaran salinitas tinggi dapat menyebabkan terhambatnya proses molting sehingga pertumbuhan udang terhambat. Namun yang paling berpengaruh dari salinitas adalah perubahan drastis dalam waktu yang sangat dekat.  Pengaruh perubahan salinitas tersebut dapat menyebabkan proses osmoregulasi udang terganggu bahkan dapat menyebabkan udang stress. 

Dalam kegiatan penebaran benih udang biasanya ditemui perbedaan salinitas yang tinggi. Hal tersebut dimungkinkan karena tingginya curah hujan atau karena tambak jauh dari laut sementara saluran air terpengaruhi oleh air tawar. Pada kondisi dimana salinitas tidak mampu untuk dinaikan atau tidak mampu diturunkan kegiatan penebaran benur perlu dilakukan dengan sangat hati hati. Adapun tahapan kegiatan penebaran benur adalah sebagai berikut :

1) Aklimatisasi Suhu
Aklimatisasi ini dilakukan dengan cara meletakan plastik packing benur ke atas permukaan air tambak. Jika suhu sudah sesuai biasanya ditandai dengan munculnya embun air pada plastik packing. 



Gambar 2. Kegiatan Aklimatisasi Suhu

2) Aklimatisasi Salinitas
Aklimatisasi salinitas umunya dilakukan dengan membuka plastik packing benur dan menambahkan sedikit demi sedikit. Hal Tersebut umum dilakukan jika salinitas air tambak dan plastik packing hanya berjarak di bawah 5 ppt. Namun pada beda salinitas yang jauh yaitu antara 5 - 15 ppt, akan lebih aman jika kita melakukan aklimatisasi pada wadah yang lebih luas (tidak dalam plastik packing). "Hal tersebut dilakukan karena idealnya pada penebaran benur udang dengan beda salinitas yang jauh kegiatan aklimatisasi salinitasnya butuh waktu yang lebih lama. Sehingga jika aklimatisasi salinitas masih dilakukan di dalam plastik packing dalam waktu yang lebih lama dikhawatirkan udang akan ke kurangan oksigen." Untuk itu diperlukan wadah aklimatisasi yang lebih luas. Selain hal tersebut perlu juga dicermati untuk tidak membuka dahulu semua plastik packing setelah aklimatisasi suhu. Plastik packing dibuka hanya ketika akan dimulai aklimatisasi salinitas saja. 

Gambar 3. Kegiatan Aklimatisasi Salinitas dengan Menggunakan Baskom



Demikianlah kegiatan penebaran benur dengan beda salinitas yang jauh. Udang yang mampu beradaptasi akan berenang dengan normal sementara udang yang tidak mampu beradaptasi akan meletik/melompat saat ditebar ke petak tambak.  Selamat mencoba, supaya kegaiatan ini berhasil jangan lupa berdo'a sebelum mengerjakannya. 
Gambar 4. Dahulukan Berdo'a Sebelum Mengerjakan

Komentar

  1. Yusuf's Shop14 Maret 2022 pukul 08.21

    Bagus sekali pak pembahasannya, kalau boleh bisakah saya minta konta wa pak agar bisa sharing" ilmu dengan anda?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghitung SR dan FCR Udang Vaname saat Kegiatan Produksi

Gambar
Pendugaan SR dan FCR Saat Kegiatan Produksi Berjalan Penulis menyarankan untuk membaca postingan sebelumnya tentang " Manajemen Pakan Udang dengan Sistem Anco   dan  Pendugaan Populasi Udang Melalui Pakan Harian  ". Pendugaan SR dan FCR kita harus mengetahui  beberapa data ada di tambak diantaranya : Estimasi jumlah populasi udang  Jumlah tebar udang  Jumlah pakan komulatif  Estimasi biomassa udang Sama seperti pada pendugaan populasi udang metode ini sangat bergantung pada monitoring pakan harian.  Dari pakan harian, feeding rate dan sampling udang awalnya kita akan memperoleh data:  Jumlah pakan harian  Berat rata rata udang  Estimasi biomassa Estimasi Populasi  Dari data di atas ditambah dengan data  jumlah pakan  dan data jumlah tebar maka akan di peroleh data SR dan FCR nya dengan rumus sebagai berikut: Diketahui dari  postingan  Pendugaan populasi dari pakan harian  kita memperoleh beberapa data yaitu umur
Baca selengkapnya

Cara mengetahui berapa estimasi udang di tambak

Gambar
Pendugaan Populasi Udang Melalui Pakan Harian Pendugaan populasi sangat penting dalam budidaya udang. Ada beberapa cara dalam melakukan pendugaan populasi salah satunya dengan perhitungan dari pakan harian. Adapun sebelum melakukan analisa populasi melalui pakan harian maka ada beberapa data yang perlu disiapkan, diantaranya : Jumlah pakan harian  Berat rata rata udang  Feeding rate pakan standar  Jumlah pakan harian dapat diketahui dari buku monitoring pakan yang dicatat setiap hari, Berat rata rata udang diketahui dengan melakukan sampling pada udang yang kemudian dihitung berat rata ratanya, sedangkan Feeding rate bisa mengacu pada program pakan. Pabrikan pakan biasanya memiliki standard Feeding rate masing masing, tetapi biasanya tidak jauh berbeda. Berikut adalah contoh standard feeding rate yang biasa saya gunakan.  Berikut adalah rumus yang biasa digunakan dalam menghitung biomassa dan jumlah populasi:  Keterangan :  Biomassa 
Baca selengkapnya

Plankton, Lumut, Klekap dalam budidaya udang

Gambar
S uatu  hal yang sangat penting dan harus diperhatikan dalam budidaya udang, adalah pengelolaan kualitas air tambak. Seorang bididayawan belum dapat dikatakan mengerti tentang budidaya udang apabila belum mampu mengelola kualitas air tambaknya. mengelola kualitas air tambak dalam konteks ini, maksudnya ialah menjaga semua parameter kualitas air yang dipantau selalu berada dalam kisaran yang dianjurkan, yakni DO minimal 4 ppm (pagi) dan maksimal 12 ppm (siang), pH 7,5 - 8,0 (pagi) dan 8,0 - 8,5 (siang), salinitas 12 - 25 ppt, alkalinitas 120 - 150 ppm, kecerahan 30 - 70 cm (tergantung pada umur udang), ammonia bebas maksimal 0,1 ppm, ketinggian air 120 cm dan jenis plankton yang diharapkan  Chlorophyta  dan  Diatomae , sementara  Blue Green Algae  (BGA) harus di bawah 10 % dan  Dinoflagellata harus di bawah 5 %. Pada awal masa budidaya, hal yang sulit dikendalikan adalah "kecerahan", karena pada saat itu input (nutrisi yang diperlukan oleh plankton untuk berkembang biak)
Baca selengkapnya