TEKNIK BUDIDAYA IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer Bloch)
TEKNIK BUDIDAYA
IKAN KAKAP PUTIH
(Lates calcarifer Bloch)
PENDAHULUAN
Krisis moneter dan krisis ekonomi
yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 telah membuktikan bahwa sector
perikanan mempunyai daya tahan yang relatif lebih tinggi dibanding sektor lain,
Kenyataan lain menunjukan bahwa permintaan dunia terhadap produk-produk
perikanan dan hasil olahannya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan..
Sebagai upaya mendukung
keberhasilan dimaksud, pengembangan teknologi pembenihan merupakan kegiatan
strategis mengingat besarnya target yang dibebankan pada usaha budidaya.
Teknologi budidaya komoditas perikanan laut yang bernilai ekonomi tinggi sejak
tahun 1996 dan, sejak tahun 1988 telah berhasil melakukan pembenihan ikan Kakap
Putih (Lates calcarifer Bloch).
DESKRIPSI
Klasifikasi dari ikan Kakap Putih
secara rinci adalah sebagai berikut:
·
Fillum : Chordata
·
Sub Fillum : Vertebrata
·
Kelas : Pisces
·
Sub Kelas : Teleostomi
·
Ordo : Percomorphi
·
Famili : centropomidae
·
Genus : Lates
·
Species : Lates calcarifer, Bloch
Ikan
Kakap putih selama kurang lebih 2-3
tahun, hidup diperairan tawar seperti sungai dan danau yang berhubungan dengan
laut dengan ukuran 3 – 5 kg. Ikan dewasa yang berumur 3 – 4 tahun beruaya
kemuara sungai, danau atau laguna yang mempunyai salinitas 30 – 32 permil untuk
pematangan kelamin, kemudian memijah (Grey,
1987). Pergerakan kearea pemijahan biasanya terjadi pada akhir musim panas dan
pemijahan terjadi pada awal musim penghujan.Pemijahan pada musim penghujan
terjadi karena salinitas dan suhu merupakan salah satu factor penting yang
mempengaruhi siklus pemijahan.Bila musim hujan terlambat kemungkinan musim
pemijahan juga terlambat.Biasanya ikan Kakap Putih memijah pada permulaan bulan
gelap atau bulan penuh mulai pukul enam sore sampai delapan malam bersamaan
dengan datangnya air pasang.
TEKNIK PEMBENIHAN
Penyedian
Induk
Keberhasilan dalam pembiakan ikan terutama
tergantung pada ketersediaan induk matang telur dengan mutu yang baik, yang
mampuh menghasilkan ikan yang cepat tumbuh dengan tingkat kelulushidupan yang tinggi. Biasanya dibutuhkan 3 – 4
tahun bagi unit pembenihan untuk mempunyai stock dalam jumlah yang cukup untuk
pengoperasiannya. Induk – induk dapat diperoleh baik dengan cara menangkapnya
dari alam atau memeliharanya dari ukuran benih tebar didalam kolam atau Karamba
Jaring Apung.
Pemijahan
Induk ikan kakap putih dapat
dirangsang untuk memijah dilingkungan pemeliharaan dengan rangsangan hormon, manipulasi
lingkungan atau mijah secara
alami.Sebulan sebelum musim pemijahan induk – induk ikan dipindahkan kedalam
bak pemijahan dengan kepadatan 2 – 5 kg/m3 dan perbandingan jantan betina 1 : 1 ( kg ).
Induk-induk yang akan dipijahkan
biasanya dipilih dengan kriteria :
-
Aktif bergerak
-
Sirip dan sisik lengkap
-
Tubuh tidak cacat
-
Bebas dari penyakit /parasit.
-
Lebih disukai ukuran jantan dan
betina yang sama
-
Berat : 3,5 – 7 kg betina 2,5 – 7 kg jantan .
Untuk
menjaga mutu air di bak pemijahan, perlu dilakukan pergantian air. Biasanya 200 % volume air diganti setiap hari. Salinitas
air dijaga pada kisaran 30 – 32 0/00. Namun demikian
untuk menjamin agar air dibak pemijahan tetap bermutu baik , akan lebih baik
bila dilakukan pengailiran air terus menerus sehingga selam satu hari total
pergantian mencapai 200 – 300 %.
Panen dan Perawatan Telur
Panen
telur dilakukan dengan sistim air mengalir, telur yang dibawah oleh air
disaring dengan jarring halus atau plankton net yang berukuran mata jarring 200
mikron yang dipasang pada bak panen telur. Telur yang sudah ditampung di bak
panen dipindahkan kedalam akuarium, kemudian kotoran dan telur yang telur tidak
dibuahi yang mengendap didasar akuarium dibuang dengan cara menyipon kotoran
tersebut dengan selang plastik.
Telur
yang dibuahi dan telah dibersihkan kemudian diteteskan kedalam bak penetesan
dengan kepadatan 200 telur /L atau langsung diteteskan dalam bak pemeliharaan
larva dengan kepadatan 80 – 100 telur/L.Pada suhu 26 – 280C telur
akan menetas dalam waktu 11 – 18 jam.
PENYAKIT DAN PENANGGULANGANNYA
Jenis-Jenis
Penyakit
Penyakit yang sering menyerang
ikan Kakap Putih beserta penanggulangannya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel
1. Jenis Penyakit dan Penyebabnya
No
|
Nama Penyakit
|
Penyebab
|
1.
|
Bintik Putih
(Parasit)
|
Penyebabnya adalah protozoa Ichthiopthirius multifiliis. Faktor pendukung penyebab penyakit
ini adalah:
- kualitas air yang buruk,
- suhu yang terlalu rendah,
- pakan yang buruk,
- dan kontaminasi ikan lain yang sudah terkena
penyakit bintik putih.
Penularan penyakit ini dapat melalui air dan kontak
langsung antar ikan.
|
2.
|
Penyakit Gatal
(Parasit)
|
Penyakit yang sering menyerang benih arwana ini disebabkan
oleh Trichodina sp. bagian tubuh
yang diserang adalah kulit, sirip, dan insang.
|
3
|
Penducle
(Bakteri)
|
Penyakit ini sering disebut dengan penyakit air dingin (cold water descareases) yang bisa
terjadi pada suhu 160 C. penyebabnya adalah bakteri Flexbacter psychropahila yang berukuran sekitar 6 mikron.
|
Tabel 2. Jenis Penyakit dan
Gejala Serangan
No
|
Nama Penyakit
|
Gejala Serangan
|
1.
|
Bintik Putih
|
Bagian tubuh ikan yang diserang
adalah sel lendir, sisik, dan lapisan insang. Ikan yang terserang penyakit ini tampak sulit
bernafas, sering menggosok-gosokkan tubuhnya kedinding wadah, munculnya
bintik putih pada insang dan sirip, lapisan lendir rusak, dan terjadi
pendarahan pada sirip dan insang.
|
2.
|
Penyakit
Gatal
|
Serangan penyakit gatal ditandai dengan
gerakan ikan yang lemah dan sering menggosok-gosokkan tubuhnya kebenda keras
dan dinding wadah pemeliharaan.
|
3.
|
Penducle
|
Ikan arwana yang terserang penyakit penducle
tampak lemah, tidak mempunyai nafsu makan, muncul borok atau nekrosa pada
kulit secara perlahan.
|
Cara Pengobatan
Untuk mengetahui cara pengobatan ikan Kakap Putih yang terserang
penyakit lihat pada Tabel dibawah :
Tabel 3. Pengobatan Penyakit dengan Bahan Kimia
No
|
Nama Penyakit
|
Pengobatan dengan Bahan Kimia
|
1.
|
Bintik putih
|
Direndam dalam larutan garam dapur dengan dosis 1-3 gram/100
cc air selama 5-10 menit.
·
Methylene Blue (MB 1%) sebanyak
1 gram dilarutkan dalam 100 cc air. Ambil 2-4 cc larutan tersebut dan
encerkan kembali didalam 4 liter air. ikan yang sakit selanjutnya direndam
didalam larutan tersebut selama 24 jam. Perendaman dilakukan 3-5 kali dengan
selang waktu 1 hari.
|
2.
|
Gatal
|
·
Ikan yang sakit diobati dengan
cara merendamnya di dalam larutan formalin 150-200 ml/m3 air atau 150-200 ppm
selama 15 menit.
·
Direndam dalam larutan Malacyte
Green Oxalate (MGO) dengan dosis 19 gram/m3 air selama 24 jam.
|
3.
|
Penducle
|
·
Merendam ikan yang sakit di dalam Oxytetracycline (OTC)
10 ppm selama 30 menit (100 mg/l).
·
Pakan dicampur dengan
Sulfixazole. Sebanyak 100 mg/1 kg berat ikan. Pencampuran dilakukan dengan
cara mengencerkan Sulfixazole tersebut dalam 15 cc air dan menyemprotkannya
ke pakan. Kemudian diberikan selama 10-20 hari.
|
Tabel 4. Pengobatan Penyakit dengan
Bahan Alami
No
|
Nama Penyakit
|
Pengobatan dengan Bahan Alami
|
1.
|
Bintik putih
|
Dapat diberikan ekstrak sambang darah. Dengan
dosis yang digunakan sebanyak 0,5 ml/5 liter air. ikan yang terserang
penyakit direndam setiap hari selama 30-60 menit, sampai ikan benar-benar
sembuh.
|
2.
|
Gatal
|
Dapat diberikan ekstrak daun sambiloto, dengan
dosis yang digunakan yaitu 0,2 ml daun sambiloto untuk 2 liter air. Ikan yang terserang penyakit
direndam selama 15-30 menit.
|
3.
|
Penducle
|
Ikan yang terkena penyakit ini dapat diberikan
ekstrak dari kunyit dengan dosis 1 ml/1 liter air dan direndam selama 15
menit.
|
DAFTAR PUSTAKA
Kurniastutydan J. D., 1999. Hama
dan Penyakit Budidaya Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer Bloch) di
Karamba Jaring Apung.
Notowinarto dan Hanum Santoso.
Teknik Pemijahan Kakap Putih (Lates calcarifer Bloch) Dengan Rangsangan
Hormonal. Infish Manual Seri No. 26. 1991.Dirjenkan.
Lingga, Pinus dan Heru
Susanto.Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta : 2001
Susanti, P. dan A. Rukyani ,
1989. Pengendalian Penyakit Dalam Kurungan Apung Di Laut. Makalah Temu Tugas
Pemanfaatan Sumber Daya Hayati Lautan Bagi Budidaya. Serang 23 – 24 Mei 1989.
Komentar
Posting Komentar